"Eh, coba deh dengerin lagunya Andra and The Backbone yang Sempurna, mirip banget ya kayak lagunya Kansas yang Dust in The Wind, atau lagunya King of Convenience yang Homesick"
"Lo dengerin lagunya D'Masiv yang Cinta Ini Membunuhku deh... chordnya sama kayak lagunya My Chemical Romance yang judulnya I Dont Love You!"
"Lagunya Peterpan yang Tak Bisakah sama banget lho sama Am I Wry nya MEW!"
"Gila, lagunya Joeniar Arif yang Rapuh jiplak banget sama lagunya Leona Lewis yang Bleeding"
"Lagunya Andra and The Backbone yang Musnah melodinya niru Weezer yang Buddy Holy ya?"
Dan masih banyak lagi komentar-komentar lainnya yang (berusaha) membanding-bandingkan lagu Indonesia dengan lagu luar negeri. Mereka juga (sok) berusaha menjadi pengamat musik yang handal.
Ahmad Dhani pernah ngomong :
"Sekarang ini, mustahil menciptakan lagu tanpa meniru atau mempunyai referensi! siapapun dia"
Gw setuju banget sama omongannya Dhani. Menurut gw, semakin hari pasti semakin banyak grup band, penyanyi atau lagu-lagu baru yang bermunculan. Sangat mustahil jika kita ingin menjunjung orisinalitas. Semuanya pasti meniru! Entah itu hanya sekedar influence ataupun referensi saja. Mereka pasti membutuhkan pembanding lagu lainnya untuk lagu yang mereka ciptakan.
Gw yakin kok, sebenarnya budaya Indonesia bukan budaya meniru. Namun budaya Talk Only (gw setuju banget sama sindiran Clas Mild : Talk Less do More). Setiap ada band baru muncul dikomentarin: mirip inilah, mirip itulah, tampangnya gak ngejual, lagunya kayak lagu melayu, dsb. Padahal sebenarnya mereka hanya iri dengan keberhasilan orang lain.
Perlu diingat, rezeki itu Allah yang mengatur.
Dan juga mungkin mereka lupa, tangga nada hanya ada 7! Jadi sangat mungkin jika ada kemiripan antar lagu.
Minggu, 15 Maret 2009
Bukan Meniru
Diposting oleh
Argadi
di
19.44
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar