Kamis, 30 April 2009

Penikmat Malam

Gw masih terjaga setidaknya untuk dini hari ini
Bersama segelintir orang yang bersenandung dengan malam
Segelintir orang yang ingin ceritanya didengarkan
Segelintir orang yang ingin mendengarkan cerita
Segelintir orang yang sedang mengerjakan tugas kuliah yang harus dikumpulin jam 8 pagi
Segelintir orang yang sedang menulis di blog pribadinya sambil ketawa-ketiwi
Segelintir orang yang sedang bersama bermain kartu hingga tak tahu waktu
Segelintir orang yang sedang berjaga untuk keamanan daerah tempat tinggalnya
Segelintir orang yang sedang berusaha mencuri di rumah-rumah tanpa penghuni
Segelintir orang yang sedang sibuk mewarnai buku gambarnya
Dan tentunya bersama-Nya yang selalu terjaga, tidak pernah absen

Segelintir orang itu berkata, “Aku muak dengan ini!”
Mereka tersiksa dengan yang disebut insomnia
Untuk segelintir orang yang berkata demikian, gw bukan termasuk golongan itu
Bagi gw, insomnia itu bukan penyakit
Namun sugesti (lebih parah dari penyakit)
Berarti gak akan pernah ada obatnya dalm bentuk tablet, kapsul, sirup, puyer
Obatnya hanyalah sugesti juga

Mereka bilang mereka tersiksa dengan insomnia
Sebenernya mereka sendirilah yang menyiksa diri mereka sendiri
Dalam alam bawah sadarnya mereka berkata, “Aku takkan mungkin tidur malam ini!”
Hal itu tanpa disadari sudah di-iya-kan oleh (bahkan) hati mereka
Jadi, walaupun mereka mendatangi ahli psikolog spesialis anti insomnia pun,
mereka akan tetap aja ngggak bakalan bisa tidur, apalagi untuk mendengkur

Jika ada yang berkata apakah gw ini insomnia?
Maka akan gw jawab, “Tidak! Gw hanya penikmat malam”
Dan bagi gw, Dia itu Maha Adil
Membagi siang dan malam
Untuk beraktifitas dan beristirahat setelah itu

Rabu, 29 April 2009

Bayangan

Seorang pria berjalan di terik siang
Diantara banyaknya orang yang ada
Diselingi baunya keringat dan keruhnya debu
Pria itu memercepat langkahnya
Irama yang terlihat dari langkahnya mulai tidak teratur
Tergesa dirinya
Sesekali ia melihat kebawah
Semakin cemas raut wajahnya

Pria itu kemudian berlari
Tak sedikit keringat yang keluar
Mulai terengah kini nafasnya

Bukan waktu yang ia kejar
Bukan panas yang ia hindar
Bukan pula ancaman yang ia takuti
Namun bayangan,
bayangan dirinya dan juga masa lalunya
Yang terus mengikutinya

Sudut Pandang

Tadi pas gw kuliah B.Inggris
Dosennya (Mr.Jazz ) ngasih cerpen gitu buat kuis kelompok
Ada 3 kelompok
Kelompok pertama 5 orang laki-laki semua
Kelompok kedua 5 orang laki-laki juga
Kelompok ketiga 6 orang perempuan semua
Gini isi cerpennya :

The Alligator-River Story

Rosemarry is a young woman of about 21 years of age. For a several months, she has been engaged to a young man named Geoffrey. The problem she faces is that between her and her fiancé, there lies a river. Not ordinary river, but a deep, wide river filled with hungry alligators.

Rosemarry wonders how she can cross the river. She remembers Sinbad, who owns the only boat in the area. She then approaches Sinbad, asking him to take her across. He replies, “Yes, I will take you across if you spend the night with me”. Shocked at his offer, she turns to another acquaintance, Fredderick. Fredderick responds by saying, “Yes Rosemarry, I understand your problem – but it’s your problem, not mine”. Rosemarry decides to return to Sinbad, spends the night with him, and in the morning, he takes her across the river.

Her meeting with Geoffrel is warm. But on the evening before they are to be married, Rosemary feels she must tell Geoffrey how she succeded in getting across the river. Geoffrey responds by saying, “I wouldn’t marry if you were the last woman in the earth”.

Finally, Rosemarry turns to her friend Dennis. Dennis listens to her story and says. “Well, Rosemary, I don’t love you… but I will marry you”. And thas all we know of the story.

Tugas:
Rank the five characters from worst to better, and explain their reasoning


Ketiga kelompok pun berunding dalam waktu 10 menit yang disediakan Mr. Jazz
Akhirnya para kelompok menjawab satu per satu
(dalam bahasa Inggris tentunya)

Kelompok pertama :
“Kalo menurut kita yang paling buruk ya si Sinbad, soalnya dia itu ngegunain kesempatan banget”

Kelompok kedua :
“Kalo kita sih menilai, yang paling buruk juga Sinbad… soalnya dia gak tulus! Udah gitu dia awal bencana”

Kelompok ketiga :
“Wah, kalo menurut kelompok kita justru Geoffrey lah! Gak nerima apa adanya”

Dari tiga jawaban tadi gw bisa ngeliat, sudut pandang bisa ngebuat segala sesuatunya itu berbeda, bahkan bertolak belakang
Dari sudut cowok, mungkin yang keliatan paling buruk ya si Sinbad
Secara dia memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan
Tapi kalo dari sudut pandang cewek?
Malahan si Geoffrey yang paling salah!
Rosemary udah berkorban sebegitunya eh malah gak jadi nikah

Keliatan banget kan, sudut pandang itu bisa sangat bertolak belakang untuk konteks yang sama?

Jumat, 24 April 2009

Lihatlah Ke Bawah

Ujan deres mengiringi perjalanan gw ke kafe
Pas mobil ge berhenti di lampu merah
Gw ngeliat ibu-ibu tua (pengemis)dateng ke mobil gw
Disampingnya ada anak kecil (entah itu anak siapa) yang megangin kepalanya
Berusaha berlindung dari hujan kali ya...
Cukup tersentuh hati gw
Sementara gw enak-enakan di mobil dengerin lagu " Menghujam Jantungku"
diluar mobil gw ada anak kecil sama ibu-ibu tua yang lagi dihujam tubuhnya dengan hujan

Gw jadi inget dulu banget pas pertama kali gw terinspirasi ngebuat puisi
Puisi gw bukan buat orang tua gw, bukan tentang patah hati, bukan soal cinta, bukan juga untuk memuja-muja wanita
Tapi puisi gw buat ibu dan anaknya di mikrolet

Ceritanya gw pas pulang sekolah, waktu itu gw masih SMP
Gw naek mikrolet (angkutan umum), karena gw abis maen ke tempat temen gw
Di Mikrolet gw ngedengerin percakapan anak (kira-kira umurnya 6 tahun) sama ibunya yang sangat miris dan nyentuh hati gw...

Anak : Bu, liat tuh banyak mobil ya?
Ibu : Iya, banyak ya
Anak : Bagus-bagus ya bu mobilnya?
Ibu : Iya
Anak : Kok jendelanya nggak dibuka ya Bu?
Ibu : Itu namanya pake AC, jadinya ada pendinginnya di dalem mobilnya
Anak : Jadi mereka nggak kepanasan Bu?
Ibu : Ya nggaklah...
Anak : Aku pengen naek mobil kayak gitu bu...
Ibu : Buat apa? kita kan bisa naek angkot
Anak : (terdiam, mengacuhkan ibunya sambil melihat mobil-mobil lagi)

Pas nyampe rumah, bak disamber gledek
Gw langsung nulis sebuah puisi :

Lihatlah Ke Bawah

Lihatlah ke bawah
Berjuta bayangan mencoba gembira
Walau terkikis oleh hitam
Pejamkanlah mata
Berjuta bayangan mencoba tertawa
Namun tertanam oleh suram

Jangan kau lihat awan putih
Cobalah lihat lautan biru
Kau kan dapati
Mereka, yang tak pernah jelang malam yang indah
Mereka, yang tak pernah jelang siang nan cerah

Bayangkanlah dirimu
Menjadi satu antara mereka
Akankah kamu menyangkan atau menyesal
Bayangkanlah dirimu
Mencoba tuk senang gembira
Kelak kau jumpai anngan

Apakah kau menyesal?
Lalu kau tundukkan kepalamu



Hehehe, standart banget ya kata-katanya
Tapi itulah asal mula gw nulis puisi
Dan sampe sekarang udah ada 200an lebih puisi yang gw tulis

Kamis, 23 April 2009

Janjian Sama 'Ngantuk'

Cerita ini terjadi beberapa waktu yang lalu
Jogjakarta, 15 April 2009
21:13


Gw sengaja pulang kerja jam segini (biasanya jam sebelasan)
Selain Kafe lumayan sepi
Gw juga ada janji ketemuan sama temen lama gw yang namanya ‘Ngantuk’ malem ini
Kira-kira jam sepuluh kuranglah gw janji ketemuan sama dia di rumah gw
Jadinya ge agak cepet nyetir mobilnya
Abisanya nggak enak kalo ‘Ngantuk’ udah nyampe rumah duluan sementara gw nya nggak ada
Soalnya jarang banget gw janjian sama dia jam segini
Paling janjian biasanya jam satu-an atau sekitar jam dua pagi gitu

Nggak nyampe dua puluh menit gw dah nyampe rumah
Enak ya hidup di Jogja! Kemana-mana cepet
Padahal jarak tempat kerja gw sama rumah gw itu 10 km
Coba kita lihat Jakarta
Jarak dari Tol (JALAN BEBAS HAMBATAN) Semanggi ke Halim, paling cuma sekitar 6-7 km
Tapi waktunya? Bisa tiga kali lipatnya

Seperti keinginan gw, gw nyampe rumah duluan
Gw pun langsung beres-beresin alat kerja gw
Ganti baju, cuci muka (nggak lupa untuk Sholat Isya’)
Nggak lebih dari tiga puluh menit gw lakuin ritual ‘beres-beres’ itu
Dan sekarang tiba saatnya menunggu temen lama gw (si ‘Ngantuk’) dateng

Setelah beberapa lama gw tungguin dia
Ternyata dia nggak dateng-dateng
Gw telp nggak bisa
“Telepon yang anda tuju tidak dapat di hubungi”
Sial…. ganti nomor lagi apa ya?
Gw mutusin untuk nge-games aja di komputer sambil nungguin dia
Saking serunya nge-games gw jadi nggak inget waktu
Dan pas gw nyoba lihat jam dinding gw, ternyata sekarang udah jam 4.30 pagi!!!!!!
Dan temen gw yang bernama Ngantuk itu belom juga dateng!!
Akhirnya…. GW BEGADANG LAGI!

Nb : Tulisan di agenda Organizer gw “16 April 2009, ke Polres Sleman jam 8!”… yes, 3 jam lagi

Senin, 20 April 2009

Selamat Hari Kartini



Sekarang tanggal 20 April (waktu gw nulis ini)
Kurang sehari lagi RA Kartini lahir
Hari kelahiran RA Kartini itu sering gw anggep sebagai Hari Perempuan
Dia adalah pahlawan pelopor pergerakan bagi kaum perempuan
Karena pada saat itu, perempuan sangat terkekang hidupnya
Terbelengggu,
Nggak jauh beda nasibnya sama burung di dalem sangkar
Tinggal nunggu aja di dalem rumah, dijodohin, nikah, ngurus suami, ngusrus anak
Kasian banget ya makhluk yang bernama perempuan pada saat itu
Akhirnya muncullah Raden Ajeng Kartini, dengan bukunya ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’
Yang memanggil para perempuan untuk maju dan terlepas dari belenggu
Yang memanggil perempuan untul memperoleh pendidikan yang tinggi

Karena Hari Kartini tinggal sehari lagi
Gw nyoba ngomongin perempuan dari sudut pandang gw
Dari sudut pandang seorang lelaki yang sangat membutuhkan perempuan dalam hidupnya,

Bagi gw perempuan itu :


Seorang Ibu
Nggak salah lagi perempuan itu diciptakan untuk menjadi seorang ibu. Peran yang sangat-sangat mulia yang tidak bisa ditandingi oleh siapapun. Mereka mengandung sembilan bulan, melahirkan (mempertaruhkan nyawa mereka), lalu menjaga & mendidik anaknya tersebut. Apakah ia meminta imbalan atas semua yang telah ia lakukan sebagai ibu kepada anaknya? Tentu tidak

Penyeimbang
Ada yang bilang, “dibalik pria hebat terdapat perempuan hebat”. Sama seperti itu, gw nggak akan pernah ngerasa diri gw ini hebat kalo kekasih gw nggak hebat. Bagi gw, perempuan itu adalah penyeimbang buat cowoknya.

Contoh aja, misalkan ada cowok ganteng (kayak Primus! Jadul banget ya?) trus dia jalan sendirian di mall. Pasti orang-orang hanya ngomong “Wuihhhhh, ganteng banget tuh orang! Tapi kok jomblo ya? Apa dia homo?”. Laen cerita kalo si Primus tadi jalan juga sama perempuan yang cantik (seperti Jihan Fahira), pasti omongannya bakalan kayak gini, “Wah sempurna banget ya tuh pasangan! Cowoknya ganteng, ceweknya juga”.

Sahabat
Gw punya banyak banget sahabat, baik itu laki-laki atau perempuan. Tapi yang paling enak dan nyaman menurut gw adalah sahabatan sama perempuan! Mereka lebih peka. Entah kenapa, gw ngerasa kalo gw lebih nyaman sahabatan sama perempuan, sedangkan cowok itu buat temen gila-gilaan.

Gw akan lebih diem ketika sahabat perempuan gw lagi cerita atau ngasih gw solusi ke gw ketimbang ngedengerin curhatan sahabat gw yang cowok yang lagi nangis gara-gara putus sama pacarnya.

Hati
Mungkin ini udah umum, tapi gw juga ngerasain hal yang sama. Perempuan itu adalah hati atau perasaan. Kebanyakan dari mereka mereka berpikir memakai perasaan. Ngebuat cewek menangis itu lebih gampang daripada ngebuat cowok marah lho! (bukan berarti gw tukang nagisin cewek ya..hehe)

Mungkin itulah beberapa hal jika gw ditanya apa arti perempuan menurut gw. Jika empat hal diatas dirangkum, maka jawaban gw adalah : “Perempuan itu Mulia, Penyeimbang, Sahabat, Perasa,” dan ada satu lagi, yaitu pilihan. Karena di dalam Al-Qur’an aja terdapat dua surat yang artinya perempuan : An-Nisa dan Ar-Ruum.

Jadi, gw sangat kasihan jika pada saat ini masih ada saja Kartini – Kartini yang tertindas, tidak dikasih kebebasan untuk bergerak mengikuti keinginan hatinya. “Ngapain kuliah tinggi-tinggi? Nanti juga di dapur doang?” Ironis.

Memang sih cowok lebih bisa lebih dari perempuan, tapi hal itu bukan berarti pendiskriminasian terhadap perempuan kan? Emangnya yang ngelahirin cowok siapa? Terkadang perempuan juga harus bisa berada diatas laki-laki (seperti gambar diatas yang gw dapetin dari Mall La Piazza di Kelapa Gading beberapa tahun yang lalu).

Dan tulisan ini gw tujukan untuk perempuan yang mempunyai peran sebagai seorang ibu, seorang sahabat, hati, dan juga menjadi penyeimbang dalam hidup ini.

Selamat Hari Kartini!

Sabtu, 18 April 2009

Teman

Tadi gw ketemu sahabat gw, Ninta
Tapi gw manggilnya Nintendo (soalnya bulet kayak Nintendo)
Dari luar sih keliatannya cewek, tapi kalo kenal lebih deket, nggak ada cewek2nya acan!
Gw sama dia sama lho tanggal ultahnya
Tapi tuaan di setaun! Hahaha
Orangnya sangat ‘apa adanya’ bahkan kelewat ‘apa adanya’
Tapi kalo lagi dateng manjanya, ampunnnnn deh
(kok malah ngomongin dia??) oke next…

Pas ketemu dia di kampus, gw liat ada buku kecil disampingnya
Buku saku gitu, sampulnya ada gambar mickey mousenya
Ternyata isi buku itu adalah celotehannya dia semua
Semacam diary gitu
Tapi isinya sangat polos dan jujur (Dia banget deh!)

Salah satu isinya :

16 -03-09 dlm pesawat otw jak-jog

Hyahahahahaha…
Lucu bgt maksain bli buku lucu trus blajar nulis
Tp kyna blum buku ini deh yang moku namain key-min, singkatan dari mickey&minnie
Jadi si kimin ini bakal menemani aku bbrp wkt ampe aku nemuin buku lg yg mgkn bih tebel dr inilah, trus baru pake buku baru klo halaman si kimin in dah penuh..
Kyana nama lengkap buku ini SUKIMIN deh… oke jg…

Itu merupakan tulisan pertama di bukunya (SUKIMIN)
Sangat orisinil kan tulisannya?
Tapi bukan buku SUKIMIN ini yang bakal gw omongin
Yang bakal gw omongin adalah, “setiap orang membutuhkan teman”
Betul! Gak mungkin salah…
Kita memang butuh teman, setidaknya dari fungsi yang paling sederhana
untuk membagi apa yang kita rasa (sedih, kesal, senang)
Teman itu bisa apa aja, bisa orang, bisa obeng, bisa mobil, bisa lagu, bisa handphone, bisa blog pribadi, atau bisa juga buku SUKIMIN kayak si Ninta tadi
Pernah nonton film Castaway kan? Keliatan banget setiap orang emang butuh teman
Bola voli aja dijadiin temen, bahkan kita ikut2an sedih waktu bola volinya hanyut kebawa obak
Hei!itu hanyalah sebuah bola voli lho…

Contoh lain:
“Ah, enaknya buat skripsi ditemenin lagu apa ya?”
(Otomatis kita udah milih lagu buat temen kita kan?)
“Dear diary, aku lagi suntuk nih hari ini!”
(Padahal buku nggak bisa jawab “Emang kamu suntuk kenapa?”)

Menurut gw mustahil kalo ada orang yang nggak pengen punya temen
Bahkan orang yang bilang, “Gw lagi mau sendirian dulu nih” aja dia tetep memilih teman buat kesendiriannya itu
Yaitu hatinya

Nb :
Nabi Adam aja dikasih Siti Hawa buat pendampingnya saat pertama kali turun ke dunia

Restoran Sambel Keabisan Sambel

Beberapa waktu yang lalu gw sama cewek gw nyobain makan di salah satu restoran,
yang notabene menyuguhkan sambal sebagai ujung tombak menu disini
Kalo kata orang iklan sebagai main idea
Namanya aja pake embel-embel sambel
Sebenernya sih gw termasuk supporter SAY NO to SAMBAL,
Tapi gw keburu terbius sama layout dari restoran ini, waktu gw lewat sekitar daerah sana
Nuansanya asri, ciri khas Jogjanya kentel, pengaturan lighting di interiornya juga oke, udah gitu yang dateng lumayan rame
“Kayaknya boleh dicoba nih”, begitu kata gw beberapa hari sebelumnya, saat gw lewat depan restoran tersebut
Jam setengah delapan (waktu yang pas untuk makan malem) gw nyampe sana

Gw : Mas aku mesen ayam bakar sama sambel ati ampela ya
Pelayan : Maaf mas, sambel atinya abis (sambil senyum-senyum melas)
Gw : Yaaaah, kok abis mas…
Gw : Yaudah, sambel atinya diganti sambel tempe aja kalo gitu
Pelayan : Maaf mas, sambel tempenya juga abis (kali ini sedikit nyengir)
(kok bisa sih! Sambel tempe kan gampang banget buatnya… tempe juga termasuk gampang dicari)
Gw : (sedikit kecewa) Lah, abis juga? Kalo gitu sambel tomat aja deh mas (kayaknya gak mungkin abis juga deh)
Pelayan : Wah, sambel tomatnya juga abis mas (kali ini tampangnya keliatan gak enak sama gw)
(halo!! Tomat juga gak punya??)
Cewek gw : (langsung nyelak pembicaraan gw, karena kesel) Abis juga mas??
Cewek gw : Trus yang ada apa aja?? (mulai tinggi nada suaranya)
Pelayan : Sambel bawang…
Gw : (nyelak omongan pelayan tersebut) Yaudah deh, itu aja…
Pelayan : Baik mas, maaf ya mas…
(gak lama kemudian pelayan itu pergi)

Gak habis pikir

Jelas-jelas nama restorannya aja ngegunain kata sambel (maaf ya nggak bisa nyebutin nama restorannya), kok bisa-bisanya justru sambelnya malah yang abis
Kalo dibilang udah kemaleman, nggak juga
Ini kan baru jam setengah delapan malem
Kalo dibilang nggak siap, bisa juga sih
Tapi yang gw tau restoran ini udah lumayan lama buka (sekitar dua bulan)
Pasti dong udah bisa memprediksi tamu yang dateng
Restoran kakaknya temen gw yang baru buka aja udah bisa nyiapin bahan-bahan makanannya buat pengunjung restorannya
Padahal baru buka dua minggu, udah gitu rame terus restorannya
Terus apaan dong alesan restoran sambel ini keabisan sambel?

Kejadian kayak gini mungkin nggak jarang kita temuin
Para pemilik restoran hanya jor-joran aja di penampilan (layout), nama restoran dsb yang hanya berfungsi sebagai ‘sampul’ aja
Tapi ‘dalem’nya gak jauh dari kalimat “maaf mas anunya habis”
Mereka hanya memikat orang untuk dateng, tapi tidak untuk kembali dateng

Nggak cuma restoran aja sebenernya
Banyak orang juga yang berkelakuan kayak gini
Kata Slank : Tong Kosong Nyaring Bunyinya
Dari luar oke, dalemnya memble
Penampilannya kayak eksekutif muda, nggak taunya seorang pengacara (pengangguran banyak acara)
Ngomongnya bapaknya jenderal, nggak taunya pegawai pemda doang
(kasian banget bapaknya ya? Menanggung beban seorang jenderal)
Handphonenya blackberry, nggak taunya itu cuma handphone orang yang lagi diservis
Tapi ya inilah realita
Acap kali kita hanya menyuguhkan cover yang menarik, tapi isinya? Belum tentu
Segampang itu bilang cinta, secepat itu pula selingkuh

Waktu gw mulai kerja, bokap gw berpesan sama gw:
“Biarin orang lain nggak kenal kita, tapi biarlah Allah yang mengenal kita”
Sebuah pesan yang sangat dalem
Sebuah pesan, yang ngebuat gw selalu nge-rem ketika bertindak over

Minggu, 12 April 2009

Pembenahan

Hasil pemilu kemaren (berdasarkan QUICK-COUNT) membuktikan,
Bahwa negeri ini (sebenarnya) membutuhkan pembenahan bukan perubahan
Emang sih masih banyak kekurangan disana-sini
Tapi bukan berarti harus buru-buru dirubah semuanya
Cobalah kita kasih kesempatan lagi
Ya, kesempatan!
Hal yang sering banget dilupain sama kebanyakan orang

Salah satu contohnya adalah timnas kita (PSSI)
Baru kalah di Sea Games udah diganti pelatihnya
Baru gak lolos ke final Tiger Cup udah diganti pelatihnya
Emang gampang ya meramu sebuah tim itu?
Yang ada ya kalah2 terus juga
Coba kita lihat Manchester United
Udah lebih dari 20 tahun pelatih mereka (Sir Alex Ferguson) gak diganti-ganti
Mau menang, mau gak lolos final, mau kehilangan seorang David Beckham pun tetep aja dipertahanin pelatihnya

Barusan gw ngobrol sama sepupu gw di daerah Cikini,
dia cerita (baca:curhat) sama gw,
kalo cowoknya masih rada curiga sama dia, masih kurang percaya sama dia, masih suka posesif gak jelas
Gara-garanya sepupu gw ini pernah buat kesalahan, agak berat emang (sedikit nyeleweng, hehehe)
Tapi itu udah lama banget berlalu
Dan sepupu gw ini juga langsung bertobat
Tapi sampe sekarang masih aja cowoknya gak percaya
(Menurut gw, buat apa dikasih kesempatan kalo gak dikasih juga kepercayaan)

Di era modern ini, kita emang dituntut untuk cepat, praktis, dan singkat
Kita pasti pengennya yang cepat-cepat juga
Tapi itu gak berlaku buat ‘kesempatan’
(Allah aja selalu memberikan kesempatan dan menggaransikan surga-Nya bagi seluruh umatnya yang ingin bertobat)
Jadi, buat apa juga cepat-cepat kalo hanya di permukaan aja
Cuma anget-anget tai ayam
Kesempatan itu butuh waktu untuk melakukan pembenahan

Untuk mengatakan “iya, gw udah berubah” itu gak bisa lewat mulut
Tapi HATI… bahkan hati yang paling dalem
Karena perubahan itu gak bakal kita tau, tapi bisa kita rasain
Pembenahan dulu baru perubahan
Kalo kita udah berbenah, otomatis kita pasti juga berubah

Kamis, 09 April 2009

Mendekatkan Diri

Akhirnya gw kerja profesional juga
Setelah 2 tahun gw ceburkan diri gw menjadi ‘pelacur’ (baca : creative freelancer),
entah itu event organizer, creative concept, advertising, videographer, dsb
Kerjaan gw kali ini menuntut gw lebih banyak menceburkan diri kepada orang-orang
Yaitu, sebagai marketing

Kerjaan ini emang ‘gw banget’
Karena gw mungkin terlahir sebagai anak sosial
Dan marketing itu kan erat hubungannya dengan pasar (yang sifatnya sangat sosial)
Namun ternyata tidak segampang itu untuk menjadi orang sosial
Teman banyak, networking luas, mempunyai sifat sanguinis, gampang lebur dengan orang ternyata belum cukup untuk bisa dikatakan sebagai orang sosial

Gw masih suka canggung bila ketemu orang-orang baru
Gw masih rada salting bila ketemu sponsor
Gw masih suka garuk-garuk kepala gak jelas bila sedang meeting dengan rekanan

Menjadi orang sosial yang sangat fleksibel ternyata tidak mudah
Ternyata mendekatkan diri pada Tuhan itu lebih mudah, ketimbang mendekatkan diri pada orang-orang yang lain
Kita tinggal (bagi yang Islam), ambil wudhu, sholat (kurang lebih 5 menit) dan itu dilakukan 5 kali sehari
Setidaknya itu saja, maka kita sudah bisa dekat dengan Sang Pencipta

Namun kenapa ya, disaat pemilu ini banyak orang yang berlomba-lomba mendekatkan diri kepada masyarakat daripada ia dekat dengan Sang Penciptanya?
Kok mereka malah nyari yang susah?
Mereka lebih senang ketika disebut “Putera Daerah”, “Tokoh Masyarakat”, “Sahabat Kaum Kecil”, “Wakil Rakyat”, ketimbang disebut “Hamba Allah”

Semoga dibalik itu semua mereka tetap mendekatkan diri dengan Penciptanya

Pemilu

Bentar lagi pemilu
Pesta demokrasi Indonesia (katanya sih begitu, hehe…)
Seru juga pemilu tahun ini
Paling banyak partainya lho!
Walaupun gw nggak secara langsung terjun kampanye ke jalan-jalan,
tapi setidaknya gw pasti ikut nyontreng pas pemilu nanti
Emang sih, kadar ilmu politik gw pas-pasan...
tapi gw juga punya hak dong untuk nyontreng
Gak hanya gw juga sih, namun seluruh warga Indonesia yang memiliki syarat untuk memilih
Termasuk orang-orang yang awam (yang minim pengetahuan tentang pemilu)

Terkadang gw suka ketawa geli kalo ngedengerin orang-orang awam berkomentar seputar pemilu beserta partai-partainya:

Waktu Presiden Barrack Obama menang dalam pemilihan presiden di Amerika kemaren, pembantu gw yang di Jakarta ngomong “Makanya nanti pilih SBY aja, kan partainya sama kayak Obama, Demokrat…”

Seorang tukang parkir juga pernah ngomong gini ke gw “Medingan pilih Golkar aja! Nanti dollar bisa murah lagi kayak waktu zaman pak Harto dulu” (emang bayar becak pake dollar?hehehe)

Laen lagi komentarnya sama pembantu gw yang di Jogja “Kok sekarang Golkar bukan nomer 2 lagi? Udah kalah ya…”

Waktu gw ketemu rombongan pawai kampanye PDIP, salah seorang simpatisan pawai teriak “Hidup PDI, hidup Sultan!” (lho, bukannya ini masih kampanye partai ya?)

Mba Iis (pembantu gw yang di Jogja) juga bilang gini kemaren “Bang, pemilu udah mulai ya? Kok tadi di tv yang menang PDIP”
Jawab gw, “Oh itu… itu mah hasil survei mbak”
Mba Iis, “Survei itu pemilihan presiden ya Bang?” Spontan gw langsung ngakak

Biarpun begitu, setidaknya mereka juga termasuk warga Indonesia yang bebas bependapat
Dan mereka juga mencoba untuk ikut meramaikan pemilu kali ini
Semoga aja pemilu kali ini berlangsung aman, jujur dan adil

Selamat Berdemokrasi, Indonesia!
Cukup 5 menit aja kok, buat nentuin 5 tahun