Kamis, 09 April 2009

Mendekatkan Diri

Akhirnya gw kerja profesional juga
Setelah 2 tahun gw ceburkan diri gw menjadi ‘pelacur’ (baca : creative freelancer),
entah itu event organizer, creative concept, advertising, videographer, dsb
Kerjaan gw kali ini menuntut gw lebih banyak menceburkan diri kepada orang-orang
Yaitu, sebagai marketing

Kerjaan ini emang ‘gw banget’
Karena gw mungkin terlahir sebagai anak sosial
Dan marketing itu kan erat hubungannya dengan pasar (yang sifatnya sangat sosial)
Namun ternyata tidak segampang itu untuk menjadi orang sosial
Teman banyak, networking luas, mempunyai sifat sanguinis, gampang lebur dengan orang ternyata belum cukup untuk bisa dikatakan sebagai orang sosial

Gw masih suka canggung bila ketemu orang-orang baru
Gw masih rada salting bila ketemu sponsor
Gw masih suka garuk-garuk kepala gak jelas bila sedang meeting dengan rekanan

Menjadi orang sosial yang sangat fleksibel ternyata tidak mudah
Ternyata mendekatkan diri pada Tuhan itu lebih mudah, ketimbang mendekatkan diri pada orang-orang yang lain
Kita tinggal (bagi yang Islam), ambil wudhu, sholat (kurang lebih 5 menit) dan itu dilakukan 5 kali sehari
Setidaknya itu saja, maka kita sudah bisa dekat dengan Sang Pencipta

Namun kenapa ya, disaat pemilu ini banyak orang yang berlomba-lomba mendekatkan diri kepada masyarakat daripada ia dekat dengan Sang Penciptanya?
Kok mereka malah nyari yang susah?
Mereka lebih senang ketika disebut “Putera Daerah”, “Tokoh Masyarakat”, “Sahabat Kaum Kecil”, “Wakil Rakyat”, ketimbang disebut “Hamba Allah”

Semoga dibalik itu semua mereka tetap mendekatkan diri dengan Penciptanya

0 komentar: