Jumat, 31 Juli 2009

Cinta Gila

Semakin hari semakin banyak pasangan cinta gila
Yang terlalu sempit untuk memilih
Yang terlalu malas untuk melangkah
Yang terlalu berpacu dalam hubungan yang sederhana ini
Hubungan yang terlalu menggebu untuk bernafsu

Tempat ini terlalu kecil untuk menampung akal sehat itu
Yang terlalu takut untuk memilih
Yang terlalu enggan untuk mencoba
Yang semakin berpacu dengan waktu yang terlihat singkat
Hubungan yang terlalu menggebu untuk bernafsu

Aku hanya membutuhkan waktu sedikit
Sedikit saja untuk melihat dari semua sisi
Karena aku sudah kehabisan nafas untuk ini
Aku hanya membutuhkan sedikit waktu
Sedikit saja untuk mulai berfikir dengan jernih
Karena aku sudah terlalu sakit memikirkan ini

Mengapa tidak kita katakan saja tidak
Tidakkah ini semua sudah cukup membuktikan
Tindakan itu terlalu konyol untuk dimengerti
Bisakah kita merasakan ini?

Mereka seperti bercinta dengan ketakutan yang mereka buat
Yang selalu saja mencoba diam
Yang selalu saja berlagak buta
Yang selalu memilih untuk bertindak dengan hatinya
Hubungan yang terlalu gila membuatnya bodoh

Rabu, 22 Juli 2009

Impian

Terkadang hidup memang tak sesuai dengan apa yang kita inginkan
Apa yang kita mau, apa yang kita kerjakan, dan apa yang kita harapkan bisa saja berubah begitu saja
Petuah kuno mengatakan, manusia berencana lalu Tuhan menentukan
Menurut gw, manusia berencana, berdoa, dan berbuat lalu Tuhan menentukan
Karena seperti itulah hidup,
Setiap orang menginginkan hidup yang sempurna sesuai dengan impiannya masing-masing
Seorang pengusaha menginginkan usahanya selalu berhasil
Seorang sekretaris yang mengagumkan bosnya dan berharap jika bosnya juga menyukai dirinya
Seorang jurnalis selalu menginginkan artikelnya ditempatkan pada halaman depan media tersebut
Tetapi Tuhan terkadang membuat semua itu dengan tidak mudah, karena dengan cara itulah Tuhan mencintai kita
Agar kita bisa menerima, agar kita bisa lebih dewasa, agar kita bisa lebih bersabar, dan agar kita bisa ikhlas

Dahulu kala, ketika gw belum diangkat menjadi karyawan resmi
Gw sangat menginginkan kerja di kafe yang baru, cabang dari tempat kerja gw sekarang
Tetapi ternyata Tuhan sangat baik sama gw, Dia tahu tempat yang mana yang terbaik buat gw
Dia tahu, tempat mana yang bisa gw bagi waktu kerja gw sama kuliah
Dia tahu, tempat mana yang bisa gw bagi waktu kerja gw buat ngenterin orang tua gw ketika mereka di Jogja
Dia tahu, tempat mana yang cocok buat seorang karyawan yang minim ilmu seperti gw

Seperti halnya penantian lama seseorang dengan orang yang ia inginkan untuk hidup bersamanya
Semua ingin yang sempurna, semua punya impian masing-masing tentang jodohnya tersebut
Seperti itu juga gw,
Sabar, penurut, rendah hati, dewasa, bisa nyanyi, seksi, mungkin itu beberapa impian gw
Impian-impian itu sering menghantui gw untuk bersikap perfeksionis
Impian-impian itu sering menghantui gw untuk bersikap pemilih
Dan gw yakin, impian-impian itu bisa begitu saja sirna dan berubah
Bisa saja, semua itu berbeda dengan yang gw impikan
Dia sinis, cerewet, suaranya jelek, gendut, dan mungkin seorang yang perfeksionis juga
Karena impian tetaplah impian, belum nyata, belum benar-benar merasakannya
Karena yang bisa bikin gw bahagia adalah kenyataan, bukan impian
Karena yang bisa bikin gw bahagia adalah cinta yang sebenarnya, bukan cinta dalam impian gw

Mungkin tulisan ini akan gw simpen, dan gw buat untuk persiapan ucapan gw nanti, saat gw ngelamar seseorang yang gw cintai dan apabila dia bukan seperti yang gw impikan

Kamis, 16 Juli 2009

Akhirnya Membuat Iklan juga...


iklan OWN Kafe di Vibe Magazine edisi Juni


iklan OWN Kafe di Vibe Magazine edisi Juli

Kebaikan itu Nggak ada yang Sia-Sia (from my unreleased novel 'Speechless')

Arga dan Yomi berencana membuat sebuah event 17 Agustusan di OWN Kafe
Acara ini meliputi makan kerupuk di pinggir kali, gebuk bantal, balap karung, mini futsal dan juga lomba foto (saat itu OWN Kafe masih terletak di samping kali / selokan mataram, sehingga mudah jiak membuat acara-acara seperti itu)
Peserta acara ini nantinya adalah kafe-kafe yang ada di Jogja,
Arga mempunyai ide, meskipun setiap harinya mereka bersaing meraih keuntungan, tapi dalam acara ini mereka bersaing mencapai kemenangan, selain tentunya lebih mengakrabkan satu sama lain
Karena Yomi sudah menjabat sebagai marketing, maka Arga yang dipilih menjadi project directornya

Beberapa hari setelah mereka membuat proposal event tersebut, Yomi dan Arga didatangi oleh Ninda, seorang perempuan cantik, agak tinggi (sekitar 165cm), berumur 20 – 22 tahun, berambut hitam panjang, berparas Indonesia( mirip-mirip Cut Tari), dan ternyata juga pintar
Ninda bilang, kalo dirinya adalah dari event organizer Line Commnunication, salah satu EO dari perusahaan rokok ternama
Ternyata Ninda adalah teman satu kampus Jersy (sahabat Arga, bahkan sahabat-sahabat Arga menyebutnya kalo Jersy adalah ‘adek’nya Arga)
Line Communication mendapat jatah untuk mengadakan event tujuh belasan juga di kafe, Ninda pun memilih OWN Kafe untuk bekerja sama
Setelah melakukan dua kali pertemuan, akhirnya pihak kafe dan pihak EO sepakat bekerja sama dengan pihak OWN Kafe
Job description pun dibuat : Arga dan Ninda bertugas keluar (menyebar undangan, mencari properti event, mencari pengisi acara, dan lain-lain),
Sementara Yomi bertugas ke dalam (mengurus operasional kafe pada saat hari H, membuat surat izin dan lain-lain)
Selain membantu Arga, Ninda juga mengurusi semua permasalahan yang berkaitan dengan sponsor

Selang dua minggu, proposal dan budgeting yang dibuat disetujui oleh pihak sponsor
Hari-hari berikutnya sudah tentu Arga lebih sering bersama Ninda, dan hanya ke kafe jika perkerjaan mereka pada hari itu sudah selesai
Dua gelas ice tea atau hot chocolate biasanya sudah siap tersaji di kafe, sebagai ‘upah’ capek Arga dan Ninda pada hari tu
Berhari-hari bersama, tentunya membuat Arga dan Ninda menjadi lebih dekat,
Lama kelamaan kedekatan mereka bukan sekedar jobdes saja, tapi juga menyangkut perasaan
Mereka berdua saling memuji satu sama lain, dan juga saling menyimpan perasaan, maklum saat itu Arga dan Ninda lagi jomblo
Sebenernya mereka juga nampak serasi, sama-sama ramai orangnya, sama-sama pintar, dan sama-sama menyukai dunia entertaint
Tapi mereka berdua sama-sama nggak mau memperlihatkan ‘kedekatan’ ini jika sudah berhadapan dengan kerjaan, terlebih dengan Yomi, karena mereka nggak mau diledek cinlok oleh Yomi

Akhirnya event hanya tinggal satu malam lagi, bahkan bisa dibilang hanya hitungan jam saja
Malam ini kafe tutup tidak seperti biasanya (jam 2 pagi), tetapi jam 11 sudah tutup
Hal ini dilakukan untuk preparing dan mensetting kafe untuk dijadikan tempat ‘pertempuran’ besoknya
Semua tampak sibuk malam itu, kecuali Ninda yang nggak keliatan batang hidungnya
Arga dan Yomi dibantu karyawan-karyawan kafe sibuk membuat dekorasi merah putih
Kru dari sound system dan panggung juga sibuk membuat panggung bernuansa bambu-bambu seperti posko keamanan jaman perang dulu
Bahkan petinggi dari sponsor pun menyempatkan datang untuk melihat persiapan itu

Melihat persiapannya didatangi oleh petinggi dari sponsor, Arga menyempatkan diri untuk mengajak Pak Andy (petinggi tersebut) mengobrol
Setelah berbicara panjang lebar, ternyata terdapat fakta bahwa Line Communication itu bukanlah event organizer dari perusahaan rokok tersebut
Proposal event ini disetujui bukan karena dibantu oleh event organizer tersebut, tapi ya karena konsep yang matang, benefit yang bagus, budget yang realistis, dan yang terutama adalah kerja tim yang kompak, dari Yomi, Arga dan juga Ninda
Arga sangat bingung dengan ini, siapakah Ninda? Apa maunya dia?

Selagi bermain dengan kebingungannya, tiba-tiba Mas Yudi (kasir OWN Kafe) memanggil Arga, dan memberikan sebuah bingkisan kotak yang dibungkus oleh kertas kado berwarna biru, dan itu dari Ninda
Ternyata isi bingkisan itu adalah sebuah jas ujan berwarna biru yang sudah tampak lusuh, namun masih terawat
Arga pun kaget dan terlihat sangat mengenali jas ujan ini
Semua orang yang ada disitu heran, dan bertanya pada Arga, apa maksud semua ini?

“Ini jas ujan punya gua dulu, waktu gua SD... waktu itu jas ujan ini gua kasihin ke anak baru di kelas gua… habis pulang les di sekolah, ujan deres gitu…, gua ngeliat dia duduk sendirian di deket gerbang, dia nggak bisa pulang, sementara sekolah udah sepi banget…, makanya gua kasihin aja jas ujan gua ini, biarin gua yang keujanan, soalnya gua kasian banget ngeliat dia…, tapi dia cuma dua bulan aja di sekolah gua, dan sore itu adalah hari terakhir dia di sekolah gua…, dia pindah keluar kota, karena kerja bokapnya pindah-pindah... dan setelah gua inget-inget, nama anak itu Aninda, alias Ninda” jawab Arga

Arga lalu mulai membuka amplop yang ada di dalam surat itu, :


Hi Ga, my hero...
Moga – moga kamu masih inget sama jas ujan kamu itu
Jas itu aku bawa terus kemanapun aku pindah
Selama itu juga aku selalu inget dan nyari kamu ga
Karena aku juga janji sama diri aku untuk mulangin jas ujan ini sama pemiliknya, yaitu kamu..
Bagi aku, kamu itu sosok yang terbaik yang pernah aku kenal, meski cuma sesaat aja kita ketemu
Kamu itu pencarianku selama ini, selain kebahagiaan
Ternyata kamu nggak banyak berubah dari yang dulu
Maaf aku bohong sama kamu dan Yomi, semoga kalian bisa maafin aku
Aku itu temennya Jersy, tapi aku udah lulus tahun ini
Aku ngeliat foto kamu di hp Jersy, trus sering denger cerita tentang kamu juga dari dia
Jersy juga bilang, kamu buat tim entertaint di OWN Kafe, dan mau bikin acara tujuh belasan
Makanya aku nyamar jadi eo, dan untungnya proposal kita di terima dan di acc
Padahal aku sempet tegang banget, kalo-kalo aja ditolak proposal kita
Aku seneng banget ternyata kamu emang Arga yang dulu pernah nolongin aku waktu aku keujana
Aku juga seneng banget bisa ketemu kamu, aku gak percaya ini bisa kejadian!
Tapi aku gak bisa lama-lama di Jogja Ga..
Hari ini aku musti balik ke Kalimantan, karena ayah aku udah tinggal disana untuk selamanya...
Alias gak bakal pindah-pindah lagi, karena sebentar lagi dia pensiun
Maaf aku gak bisa bantuin lagi untuk acara besok, but the show must go on...oke!?
Dan aku yakin kalian mampu! Gud luck y…

Thanks ya Ga... ngebuat aku jadi speechless, hehe...
Akhirnya pencarian aku selama ini gak sia-sia
Mudah-mudahan aja kamu juga jadi orang yang aku cari juga untuk hidup aku

Last but not least, I Love U, I’m gonna miss u…

Ninda


Cerita ini emang fiktif
Ini adalah ringkasan dari novel amatiran gw, yang judulnya ‘speechless’, tahun 2007
Sebagai wujud cinta gw terhadap sebuah kafe yang bernama OWN Kafe dan juga sahabat-sahabat gw (karena nama-nama tokohnya adalah nama-nama sahabat gw sendiri)
Gw cuma mau bilang, nggak ada kebaikan yang sia-sia,
meskipun kebaikan itu kebaikan yang kecil sekalipun
Karena terkadang, kebaikan yang kecil menurut kita namun ternyata sangat besar bagi orang lain
Nggak tau dapet darimana khayalan cerita ini, karena gw sendiri belom pernah nemu kejadian kayak gini
Tapi kayaknya merinding aja kalo jadi si Arga, andai cerita ini adalah cerita asli…

nb : sori kalo gw narsis banget!hehe

Senin, 13 Juli 2009

Efek Masa Lalu

Libur telah tiba!!
Mungkin itu judul yang tepat buat bulan Juli ini
Meskipun gw tetep aja kerja, mencari member, membuat event, mencari merchant, membuat iklan dan lain-lain
Tapi sisi hati gw yang paling dalem, masih mengakui kalo gw ini masih berstatus sebagai mahasiswa, bukan sebagai seorang karyawan
Selain gw emang masih kuliah, tampang gw juga masih pantes kok untuk ukuran anak kuliahan semester awal
Jadi, gw tetep menganggap kalo gw ini lagi libur selama 3 bulan!
Dari pertengahan Juni dan masuk kuliah lagi sekitar awal September
Gw juga nggak ngambil semester pendek, bukan karena gw pinter, tapi emang mata kuliah yang gw ambil cuma dikit

Liburan ini My Lovely Jogjakarta kebanjiran banyak tamu dari berbagai daerah
Seperti kita ketahui, Jogjakarta termasuk salah satu kota tujuan berlibur
Murah-murah, banyak tujuan, banyak tempat wisata, dan ramah-ramah penduduknya
Nggak keitung berapa banyak bis-bis besar dari berbagai kota yang lalu lalang di jalanan
Hotel-hotel penuh semua, Borobudur udah kayak es cendol ramenya,
Tugu jadi sasaran foto-foto, jalanan sering macet, restoran ngantri lama, dan berbagai macam efek liburan yang lainnya
Nggak hanya Jogja, gw juga banyak banget kedatangan tamu dari Jakarta
Rumah gw nggak pernah berhenti menyambut tamu-tamu istimewa itu
Dari mulai adek gw, sepupu gw, hingga yang terbaru adalah bude gw (Bude Ain)
Banyak tamu banyak ilmu, banyak tamu banyak pengetahuan,banyak tamu banyak pelajaran,dan yang paling gw suka yaitu, banyak tamu banyak cerita

Kenapa banyak cerita? Karena mereka datang dari tempat berbeda, yang juga mempunyai banyak cerita yang berbeda
Cerita bagaimana macetnya kota Jakarta, cerita pengalaman kerja di Jakarta, cerita tentang keluarga dan lain-lain
Biasanya, cerita yang paling banyak diangkat adalah tentang masa lalu
Seperti ketika gw lagi makan malem sama bude gw
Kita berdua sibuk cerita tentang masa lalu
Bagaimana dahulu kita jalan-jalan ke Dufan bareng-bareng
Bagaimana dahulu kita pergi ke Australia bareng-bareng
Bagaimana kejadian-kejadian konyol masa lalu
Meskipun sudah usang, tetapi tetep aja ngebuat gw dan bude gw bersemangat untuk bercerita

Masa lalu emang mempunyai stopping power yang besar buat setiap orang, shock effect!
Bagaimana susahnya masa lalu, tetapi tetep aja bisa ngebuat kita ketawa kalo diceritain lagi
Bagaimana pahitnya masa lalu, tetapi tetep aja bisa ngebuat kita terpingkal-pingkal kalo diobrolin lagi
Karena dibawah alam sadarnya, manusia memang enggan mengingat kepahitan masa lalunya
Selain menjadi stopping power, masa lalu juga punya efek-efek lainnya
Kecanduan, traumatik, ketergantungan, hingga terbelenggu

Gw punya temen cewek dan cowok, mereka berdua menjalin hubungan yang cukup lama (lebih dari dua tahun), dan mereka sebenernya udah putus cukup lama (sekitar 5 tahun yang lalu), namun kedua temen gw masih sulit melepas belenggu atas hubungan masa lalu mereka
Sebenernya, mereka sering banget ribut selagi berpacaran
Dan setelah putus, baik yang cewek dan yang cowok juga udah beberapa kali menjalin hubungan dengan orang lain
Entah kenapa keduanya masih mempunyai efek stopping power yang besar
Si cewek merasa yang cowoknya sudah jauh berubah dari yang dahulu ia kenal, tambah dewasa dalam bertindak, bertanggung jawab, dan memiliki visi ke depan yang bagus
Si cowok pun merasa demikian, ia melihat mantannya itu udah berbeda seperti yang dulu, udah nggak manja lagi, meski sifat kerasnya masih jelas terlihat
Sayangnya mereka berdua pisah jarak, mungkin itu alesan yang logis yang membuat mereka nggak balik lagi kayak dulu
Beruntung Allah Maha Besar, membuat manusia pintar, dan bisa berkreatifitas dalam berteknologi, hingga mereka berdua masih bisa berhubungan
Hingga saat ini (saat gw ngetik ini), efek-efek tersebut masih terlihat menghantui mereka

Rizal (temen gw di Jogja) pernah bilang tentang sudut lain dari masa lalu,
“Masa lalu emang bagusnya dijadiin kenangan, biar bisa dikenang”

oia, Happy Holiday ya…!!

Minggu, 12 Juli 2009

Keluarga adalah Anugerah Terbesar dalam Hidup



Setiap orang pasti (sedang) punya masalah
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
Allah berjanji, Dia akan memberikan ujian semampu hambaNya
Namun terkadang kitanya sendiri yang menutup jalan keluar dari masalah itu
Kita yang terlalu mempermasalahkan masalah
Gw sering bilang ke orang-orang yang lagi buntu otaknya
“Jadikan semua masalah itu sebagai masalah kecil”
Karena menurut gw, masalah itu permainan pikiran
Semakin kita anggep itu masalah besar, maka akan semakin sulit bagi kita untuk mencari jalan keluarnya
Seperti matematika, Makin TEliti Makin TIdak KAruan, hehe...
Bukan maksud gw untuk ngentengin masalah, tapi dengan menjadikan masalah itu sebagai masalah kecil, kita bisa membuat diri kita untuk lebih tinggi dari masalah dan mampu mengatasi masalah tersebut

Jakarta adalah salah satu kota yang menurut pandangan gw sebagai salah satu kota yang memiliki masalah dan ujian yang paling banyak
Macet, kemiskinan, pengangguran, banjir, perceraian, perselingkuhan, hamil diluar nikah, narkoba, penggusuran, anak broken home
Seorang remaja yang sudah menjadi yatim piatu disaat usianya masih belia
Seorang istri yang harus berjuang menafkahi keluarganya karena ditinggal pergi suaminya untuk selamanya
Seorang mahasiswa yang bermasalah dengan skripsinya yang tak kunjung usai, dan lain-lain

Gw jadi keinget sama lagu barunya D’Masive, yang menulis tentang menghadapi ujian dalam kehidupan
Bahwa hidup ini nggak ada yang terlahir sempurna
Di lagu tersebut, gw suka banget sama teks :
“Syukuri apa yang ada”
“Hidup adalah anugerah”
“Tetap jalani hidup ini tetap lakukan yang terbaik”
Menurut gw ada 2 kata kunci dalam lagu tersebut, hidup ini anugerah dan lakukan yang terbaik

Hidup ini emang suatu ujian
Tapi kalo dilihat dari sudut yang lain, hidup ini anugerah
Di dalam ujian itu terdapat anugerah hidup yang luar biasa
Bayangkan saja kalo seandainya kita lurus-lurus aja, tanpa adanya ujian
Kita nggak akan pernah untuk bisa menghadapi masalah, kita nggak akan bisa untuk belajar bertahan
Kalo kita masih ingat, orang tua kita mungkin pernah berkata “Wah, kalo udah jatuh biasanya udah mau lancar tuh naik sepedanya” saat kita terjatuh selagi belajar naik sepeda
Mungkin terdengar sepele, tapi kalo dicermati lebih dalam lagi, maksud dari perkataan itu adalah ketika kita terjatuh, maka kita sudah mendekati keberhasilan
Jadi, ujian-ujian tersebut adalah anugerah
Tanpa ujian atau masalah, kita takkan dewasa

Selain ujian-ujian dan masalah-masalah tersebut, gw juga mempunyai beberapa anugerah dalam hidup gw yang luar biasa
Salah satunya, kedekatan gw sama keluarga besar gw
Dari orang tua, abang adek, opa oma, bude pakde, om tante, sepupu-sepupu, dan juga keponakan-keponakan gw
Suatu usaha yang sangat luar biasa dari para orang tua yang telah bersusah payah menyatukan keluarga besar ini
Suatu usaha yang sangat luar biasa dari para orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya merasakan apa yang mereka rasakan dahulu, terpisah oleh jarak, waktu, ruang dan juga perasaan
Hal tersebut yang nggak gw rasain
Saat ini, meskipun hidup kita banyak yang terpisah-pisah
Ada yang di Brisbane, ada yang di Singapura, ada yang di Papua, ada yang di Canberra, ada yang di Kalimantan, ada yang di Surabaya ada yang di Jogja, ada yang di Jakarta dan lain-lain
Namun emosional perasaan kita sangat dekat

Anugerah itu gw rasain banget, ketika gw pulang ke Jakarta awal Juli kemeren
3 hari gw abisin bener-bener hanya buat ketemu keluarga-keluarga gw
1 acara kumpul keluarga Sangadji, 2 acara nikahan, dan 1 acara ulang tahun sepupu gw, dan juga jalan-jalan sama bokap, nyokap dan adek gw
Gw ngerasain banget kehangatan yang luar biasa
Kehangatan yang bisa mengalahkan memakai jaket rangkap 2 dan api unggun ketika kita naik gunung
Hiperbolis? Nggak juga kok….

Meskipun setiap tahun tahun selalu ada saja yang berkurang
People come and go
Semua itu pasti terjadi, entah besok, lusa, minggu depan atau bahkan sesaat lagi
Kita harus percaya itu
Yang akhirnya membuat kerinduan yang besar kepada kita yang ditinggalkan
Mereka yang biasanya ikut tertawa bersama
Mereka yang biasanya ikut bercerita bersama
Mereka yang biasanya ikut bernyanyi bersama
Dan mereka yang biasanya ikut gembira bersama
Dan gw yakin bukan hanya gw aja yang merasakan seperti itu
Tapi seluruh keluarga, kerabat, kita semua, dan orang-orang yang pernah dekat dengannya
Selamat jalan buat mereka
Orang-orang hebat yang telah lebih dulu meninggalkan kita
Om Deni, Om Bonar, Om Roy Sihombing, Om Noce, Om Nandi, Pakde Bungman, dan yang terakhir, Tante Ria

Terima kasih untuk kebersamaannya selama ini
Sedih memang, tapi inilah hidup

Minggu, 05 Juli 2009

Angkutan Jogja Jakarta

Awal bulan Juli ini gw disuruh balik ke Jakarta
Ada acara kumpul-kumpul keluarga besar (keluarga dari buyut)
Ada juga 2 acara nikahan, dan ada juga acara ulang tahun sepupu gw
Oia, yang nggak kelewatan METRO lagi sale 70%!!
Semua fakta-fakta tadi semakin memantapkan niat gw untuk minta izin libur 3 hari, buat ke Jakarta
Semenjak gw kerja, gw udah jarang bisa lama-lama berhedonisme di kota macetpolitan itu
Terakhir gw pulang waktu meninggalnya tante Ria, kakak iparnya nyokap gw
Cuma 3 hari, itupun gw pake buat dateng ke tempat tante gw terus
Jadi, say not yet to hedon!

Ada beberapa ritual yang biasa gw lakuin kalo ke Jakarta
Salah satunya berhubungan dengan sarana transportasi
Sungguh kesempatan yang luar biasa banget bagi gw kalo lagi ke Jakarta
Gw bisa menikmati hampir seluruh rangkaian sarana transportasi
Darat dan udara (kecuali transportasi air)
Dari mulai berpenumpang ratusan sampe transportasi personal berpenumpang 2 orang

Dimulai dari rumah Jogja
Dari rumah Jogja biasanya gw dianter temen gw pake mobil atau pake motor
Jogja ke Jakarta otomatis pake pesawat,
sebenernyanya sih pengennya naek kereta, biar bisa lebih lama lihat pemandangannya, apalagi kalo rame-rame, tapi adanya tiket murah buat pesawat
Setibanya di Cengkareng sangat nggak mungkin gw dijempu
Gak punya supir, bukan anak menteri, udah gitu rumahnya jauh banget
Jakarta sekarang udah beda sama Jakarta dulu
Jakarta dulu, dari rumah ke Cengkareng paling lama 1 jam
Kalo sekarang 1 jam itu paling cepet, itupun jam-jam sepi
Kalo lagi jam pulang kantor, bisa-bisa 3 jam baru nyampe rumah, berarti seseorang yang menjemput gw pas jam pulang kantor, dia akan menghabiskan waktu 6 jam bolak-balik! (Ditambahin 4 jam lagi udah bisa nyampe Jogja)
Naik taksi juga nggak mungkin, mahal banget pastinya, mendingan uangnya buat nongkring di Citos deh
Ada solusi lain, yaitu naik bis Damri (angkutan bis dari bandara, bis-nya bagus, eksekutif, tempatnya nyaman, cuma 28 ribu lagi)
Gw selalu turun di pintu masuk tol (tempat pemberhentian bis), soalnya lebih deket ke rumah gw
Daripada gw harus nunggu bisnya berhenti di pemberhentian terakhir
Setibanya gw di pintu tol, belasan tenaga ahli transportasi dua roda a.k.a tukang ojek sudah menunggu gw
“Ayo mas/ kemana mas/ sini mas/ ayo bos” begitu seruan-seruan mereka begitu ngeliat gw dan penumpang yang lain turun dari bis Damri
Disaat dilemma seperti ini, biasanya gw memutuskannya dengan melihat motornya terlebih dahulu
Motor yang paling bagus dan bersih atau good looking yang biasanya gw pilih
Simpel aja, toh bayarnya sama, boleh dong milih-milih

Gw jadi inget kejadian suatu hari disaat gw lagi naik ojek, dengan membawa koper gede dan tas laptop
Disaat gw lagi melihat pemandangan kiri-kanan, tiba-tiba motornya berhenti
“Bang, kenapa bang?” tanya gw bingung
“Bensinnya abis mas” jawab si tukang ojek yang mukanya mirip Dadi Hijau Daun itu
What! Disaat seperti ini?
Gw pun melihat sekeliling dari tempat gw berdiri saat itu, mencari tempat bensin, untungnya di sekitar situ ada yang jual bensin eceran, walaupun agak jauh dikit
Terpaksa gw menarik koper gw, berjalan menuju ke penjual bensin tersebut
Tadinya si abang tukang ojek itu nyuruh gw nunggu aja disitu, tapinya gw males, nanti malahan disangka pembantu yang kabur dari rumah majikan

Dari pesawat terbang bermesin jet hingga ojek berkarburator kecil
Dari nggak bisa lihat pengemudinya hingga bisa depan belakangan sama si supir
Dari transportasi yang punya bagasi buat nyimpen koper, sampe kendaraan yang naruh kopernya diatas dengkul
Dari yang pake ac sampe yang pake ab (angin berobos)
Dari yang bisa melihat matahari sampe disengat matahari
Bahkan gw pernah lebih komplit lagi, waktu itu gw ke Jakarta sama adek gw
Dari naik pesawat, pindah ke bis Damri, angkot, ojek, dan jalan kaki dari ujung gang!
Seru ya! Ketemu ratusan penumpang, puluhan, belasan, dan akhirnya jalan kaki berdua
Semua ini anugerah buat gw, bisa dikasih kesempatan ngerasain berbagai macam angkutan,
Kalo ditanya transportasi mana yang paling gw suka?
Gw akan jawab, semuanya…! sesuai dengan fungsionalnya masing-masing