Setiap orang pasti (sedang) punya masalah
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
Allah berjanji, Dia akan memberikan ujian semampu hambaNya
Namun terkadang kitanya sendiri yang menutup jalan keluar dari masalah itu
Kita yang terlalu mempermasalahkan masalah
Gw sering bilang ke orang-orang yang lagi buntu otaknya
“Jadikan semua masalah itu sebagai masalah kecil”
Karena menurut gw, masalah itu permainan pikiran
Semakin kita anggep itu masalah besar, maka akan semakin sulit bagi kita untuk mencari jalan keluarnya
Seperti matematika, Makin TEliti Makin TIdak KAruan, hehe...
Bukan maksud gw untuk ngentengin masalah, tapi dengan menjadikan masalah itu sebagai masalah kecil, kita bisa membuat diri kita untuk lebih tinggi dari masalah dan mampu mengatasi masalah tersebut
Jakarta adalah salah satu kota yang menurut pandangan gw sebagai salah satu kota yang memiliki masalah dan ujian yang paling banyak
Macet, kemiskinan, pengangguran, banjir, perceraian, perselingkuhan, hamil diluar nikah, narkoba, penggusuran, anak broken home
Seorang remaja yang sudah menjadi yatim piatu disaat usianya masih belia
Seorang istri yang harus berjuang menafkahi keluarganya karena ditinggal pergi suaminya untuk selamanya
Seorang mahasiswa yang bermasalah dengan skripsinya yang tak kunjung usai, dan lain-lain
Gw jadi keinget sama lagu barunya D’Masive, yang menulis tentang menghadapi ujian dalam kehidupan
Bahwa hidup ini nggak ada yang terlahir sempurna
Di lagu tersebut, gw suka banget sama teks :
“Syukuri apa yang ada”
“Hidup adalah anugerah”
“Tetap jalani hidup ini tetap lakukan yang terbaik”
Menurut gw ada 2 kata kunci dalam lagu tersebut, hidup ini anugerah dan lakukan yang terbaik
Hidup ini emang suatu ujian
Tapi kalo dilihat dari sudut yang lain, hidup ini anugerah
Di dalam ujian itu terdapat anugerah hidup yang luar biasa
Bayangkan saja kalo seandainya kita lurus-lurus aja, tanpa adanya ujian
Kita nggak akan pernah untuk bisa menghadapi masalah, kita nggak akan bisa untuk belajar bertahan
Kalo kita masih ingat, orang tua kita mungkin pernah berkata “Wah, kalo udah jatuh biasanya udah mau lancar tuh naik sepedanya” saat kita terjatuh selagi belajar naik sepeda
Mungkin terdengar sepele, tapi kalo dicermati lebih dalam lagi, maksud dari perkataan itu adalah ketika kita terjatuh, maka kita sudah mendekati keberhasilan
Jadi, ujian-ujian tersebut adalah anugerah
Tanpa ujian atau masalah, kita takkan dewasa
Selain ujian-ujian dan masalah-masalah tersebut, gw juga mempunyai beberapa anugerah dalam hidup gw yang luar biasa
Salah satunya, kedekatan gw sama keluarga besar gw
Dari orang tua, abang adek, opa oma, bude pakde, om tante, sepupu-sepupu, dan juga keponakan-keponakan gw
Suatu usaha yang sangat luar biasa dari para orang tua yang telah bersusah payah menyatukan keluarga besar ini
Suatu usaha yang sangat luar biasa dari para orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya merasakan apa yang mereka rasakan dahulu, terpisah oleh jarak, waktu, ruang dan juga perasaan
Hal tersebut yang nggak gw rasain
Saat ini, meskipun hidup kita banyak yang terpisah-pisah
Ada yang di Brisbane, ada yang di Singapura, ada yang di Papua, ada yang di Canberra, ada yang di Kalimantan, ada yang di Surabaya ada yang di Jogja, ada yang di Jakarta dan lain-lain
Namun emosional perasaan kita sangat dekat
Anugerah itu gw rasain banget, ketika gw pulang ke Jakarta awal Juli kemeren
3 hari gw abisin bener-bener hanya buat ketemu keluarga-keluarga gw
1 acara kumpul keluarga Sangadji, 2 acara nikahan, dan 1 acara ulang tahun sepupu gw, dan juga jalan-jalan sama bokap, nyokap dan adek gw
Gw ngerasain banget kehangatan yang luar biasa
Kehangatan yang bisa mengalahkan memakai jaket rangkap 2 dan api unggun ketika kita naik gunung
Hiperbolis? Nggak juga kok….
Meskipun setiap tahun tahun selalu ada saja yang berkurang
People come and go
Semua itu pasti terjadi, entah besok, lusa, minggu depan atau bahkan sesaat lagi
Kita harus percaya itu
Yang akhirnya membuat kerinduan yang besar kepada kita yang ditinggalkan
Mereka yang biasanya ikut tertawa bersama
Mereka yang biasanya ikut bercerita bersama
Mereka yang biasanya ikut bernyanyi bersama
Dan mereka yang biasanya ikut gembira bersama
Dan gw yakin bukan hanya gw aja yang merasakan seperti itu
Tapi seluruh keluarga, kerabat, kita semua, dan orang-orang yang pernah dekat dengannya
Selamat jalan buat mereka
Orang-orang hebat yang telah lebih dulu meninggalkan kita
Om Deni, Om Bonar, Om Roy Sihombing, Om Noce, Om Nandi, Pakde Bungman, dan yang terakhir, Tante Ria
Terima kasih untuk kebersamaannya selama ini
Sedih memang, tapi inilah hidup
Minggu, 12 Juli 2009
Keluarga adalah Anugerah Terbesar dalam Hidup
Diposting oleh
Argadi
di
19.33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar