Arga dan Yomi berencana membuat sebuah event 17 Agustusan di OWN Kafe
Acara ini meliputi makan kerupuk di pinggir kali, gebuk bantal, balap karung, mini futsal dan juga lomba foto (saat itu OWN Kafe masih terletak di samping kali / selokan mataram, sehingga mudah jiak membuat acara-acara seperti itu)
Peserta acara ini nantinya adalah kafe-kafe yang ada di Jogja,
Arga mempunyai ide, meskipun setiap harinya mereka bersaing meraih keuntungan, tapi dalam acara ini mereka bersaing mencapai kemenangan, selain tentunya lebih mengakrabkan satu sama lain
Karena Yomi sudah menjabat sebagai marketing, maka Arga yang dipilih menjadi project directornya
Beberapa hari setelah mereka membuat proposal event tersebut, Yomi dan Arga didatangi oleh Ninda, seorang perempuan cantik, agak tinggi (sekitar 165cm), berumur 20 – 22 tahun, berambut hitam panjang, berparas Indonesia( mirip-mirip Cut Tari), dan ternyata juga pintar
Ninda bilang, kalo dirinya adalah dari event organizer Line Commnunication, salah satu EO dari perusahaan rokok ternama
Ternyata Ninda adalah teman satu kampus Jersy (sahabat Arga, bahkan sahabat-sahabat Arga menyebutnya kalo Jersy adalah ‘adek’nya Arga)
Line Communication mendapat jatah untuk mengadakan event tujuh belasan juga di kafe, Ninda pun memilih OWN Kafe untuk bekerja sama
Setelah melakukan dua kali pertemuan, akhirnya pihak kafe dan pihak EO sepakat bekerja sama dengan pihak OWN Kafe
Job description pun dibuat : Arga dan Ninda bertugas keluar (menyebar undangan, mencari properti event, mencari pengisi acara, dan lain-lain),
Sementara Yomi bertugas ke dalam (mengurus operasional kafe pada saat hari H, membuat surat izin dan lain-lain)
Selain membantu Arga, Ninda juga mengurusi semua permasalahan yang berkaitan dengan sponsor
Selang dua minggu, proposal dan budgeting yang dibuat disetujui oleh pihak sponsor
Hari-hari berikutnya sudah tentu Arga lebih sering bersama Ninda, dan hanya ke kafe jika perkerjaan mereka pada hari itu sudah selesai
Dua gelas ice tea atau hot chocolate biasanya sudah siap tersaji di kafe, sebagai ‘upah’ capek Arga dan Ninda pada hari tu
Berhari-hari bersama, tentunya membuat Arga dan Ninda menjadi lebih dekat,
Lama kelamaan kedekatan mereka bukan sekedar jobdes saja, tapi juga menyangkut perasaan
Mereka berdua saling memuji satu sama lain, dan juga saling menyimpan perasaan, maklum saat itu Arga dan Ninda lagi jomblo
Sebenernya mereka juga nampak serasi, sama-sama ramai orangnya, sama-sama pintar, dan sama-sama menyukai dunia entertaint
Tapi mereka berdua sama-sama nggak mau memperlihatkan ‘kedekatan’ ini jika sudah berhadapan dengan kerjaan, terlebih dengan Yomi, karena mereka nggak mau diledek cinlok oleh Yomi
Akhirnya event hanya tinggal satu malam lagi, bahkan bisa dibilang hanya hitungan jam saja
Malam ini kafe tutup tidak seperti biasanya (jam 2 pagi), tetapi jam 11 sudah tutup
Hal ini dilakukan untuk preparing dan mensetting kafe untuk dijadikan tempat ‘pertempuran’ besoknya
Semua tampak sibuk malam itu, kecuali Ninda yang nggak keliatan batang hidungnya
Arga dan Yomi dibantu karyawan-karyawan kafe sibuk membuat dekorasi merah putih
Kru dari sound system dan panggung juga sibuk membuat panggung bernuansa bambu-bambu seperti posko keamanan jaman perang dulu
Bahkan petinggi dari sponsor pun menyempatkan datang untuk melihat persiapan itu
Melihat persiapannya didatangi oleh petinggi dari sponsor, Arga menyempatkan diri untuk mengajak Pak Andy (petinggi tersebut) mengobrol
Setelah berbicara panjang lebar, ternyata terdapat fakta bahwa Line Communication itu bukanlah event organizer dari perusahaan rokok tersebut
Proposal event ini disetujui bukan karena dibantu oleh event organizer tersebut, tapi ya karena konsep yang matang, benefit yang bagus, budget yang realistis, dan yang terutama adalah kerja tim yang kompak, dari Yomi, Arga dan juga Ninda
Arga sangat bingung dengan ini, siapakah Ninda? Apa maunya dia?
Selagi bermain dengan kebingungannya, tiba-tiba Mas Yudi (kasir OWN Kafe) memanggil Arga, dan memberikan sebuah bingkisan kotak yang dibungkus oleh kertas kado berwarna biru, dan itu dari Ninda
Ternyata isi bingkisan itu adalah sebuah jas ujan berwarna biru yang sudah tampak lusuh, namun masih terawat
Arga pun kaget dan terlihat sangat mengenali jas ujan ini
Semua orang yang ada disitu heran, dan bertanya pada Arga, apa maksud semua ini?
“Ini jas ujan punya gua dulu, waktu gua SD... waktu itu jas ujan ini gua kasihin ke anak baru di kelas gua… habis pulang les di sekolah, ujan deres gitu…, gua ngeliat dia duduk sendirian di deket gerbang, dia nggak bisa pulang, sementara sekolah udah sepi banget…, makanya gua kasihin aja jas ujan gua ini, biarin gua yang keujanan, soalnya gua kasian banget ngeliat dia…, tapi dia cuma dua bulan aja di sekolah gua, dan sore itu adalah hari terakhir dia di sekolah gua…, dia pindah keluar kota, karena kerja bokapnya pindah-pindah... dan setelah gua inget-inget, nama anak itu Aninda, alias Ninda” jawab Arga
Arga lalu mulai membuka amplop yang ada di dalam surat itu, :
Hi Ga, my hero...
Moga – moga kamu masih inget sama jas ujan kamu itu
Jas itu aku bawa terus kemanapun aku pindah
Selama itu juga aku selalu inget dan nyari kamu ga
Karena aku juga janji sama diri aku untuk mulangin jas ujan ini sama pemiliknya, yaitu kamu..
Bagi aku, kamu itu sosok yang terbaik yang pernah aku kenal, meski cuma sesaat aja kita ketemu
Kamu itu pencarianku selama ini, selain kebahagiaan
Ternyata kamu nggak banyak berubah dari yang dulu
Maaf aku bohong sama kamu dan Yomi, semoga kalian bisa maafin aku
Aku itu temennya Jersy, tapi aku udah lulus tahun ini
Aku ngeliat foto kamu di hp Jersy, trus sering denger cerita tentang kamu juga dari dia
Jersy juga bilang, kamu buat tim entertaint di OWN Kafe, dan mau bikin acara tujuh belasan
Makanya aku nyamar jadi eo, dan untungnya proposal kita di terima dan di acc
Padahal aku sempet tegang banget, kalo-kalo aja ditolak proposal kita
Aku seneng banget ternyata kamu emang Arga yang dulu pernah nolongin aku waktu aku keujana
Aku juga seneng banget bisa ketemu kamu, aku gak percaya ini bisa kejadian!
Tapi aku gak bisa lama-lama di Jogja Ga..
Hari ini aku musti balik ke Kalimantan, karena ayah aku udah tinggal disana untuk selamanya...
Alias gak bakal pindah-pindah lagi, karena sebentar lagi dia pensiun
Maaf aku gak bisa bantuin lagi untuk acara besok, but the show must go on...oke!?
Dan aku yakin kalian mampu! Gud luck y…
Thanks ya Ga... ngebuat aku jadi speechless, hehe...
Akhirnya pencarian aku selama ini gak sia-sia
Mudah-mudahan aja kamu juga jadi orang yang aku cari juga untuk hidup aku
Last but not least, I Love U, I’m gonna miss u…
Ninda
Cerita ini emang fiktif
Ini adalah ringkasan dari novel amatiran gw, yang judulnya ‘speechless’, tahun 2007
Sebagai wujud cinta gw terhadap sebuah kafe yang bernama OWN Kafe dan juga sahabat-sahabat gw (karena nama-nama tokohnya adalah nama-nama sahabat gw sendiri)
Gw cuma mau bilang, nggak ada kebaikan yang sia-sia,
meskipun kebaikan itu kebaikan yang kecil sekalipun
Karena terkadang, kebaikan yang kecil menurut kita namun ternyata sangat besar bagi orang lain
Nggak tau dapet darimana khayalan cerita ini, karena gw sendiri belom pernah nemu kejadian kayak gini
Tapi kayaknya merinding aja kalo jadi si Arga, andai cerita ini adalah cerita asli…
nb : sori kalo gw narsis banget!hehe
Kamis, 16 Juli 2009
Kebaikan itu Nggak ada yang Sia-Sia (from my unreleased novel 'Speechless')
Diposting oleh
Argadi
di
07.35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar