Ada seorang gadis, katakanlah namanya Salma
Salma tinggal di sebuah desa yang jauh dari kota
Salma sangat suka dengan buah mangga,
Menurutnya, mangga adalah buah yang paling manis, segar dan menyehatkan
Hingga Salma pun menanam pohon mangga yang diletakkan persis di depan jendela kamarnya
Salah satu kegundahan Salma adalah, ketika menunggu mangga-mangga itu berbuah
Dan salah satu kebahagiaannya adalah, ketika mangga-mangga itu berbuah
Selain pohon mangga, di rumah Salma juga terdapat pohon apel
Namun sama sekali Salma tidak menggubris apel-apel tersebut, yang dinantikannya hanyalah mangga
Bisa dibilang, Salma ketergantungan dengan buah berwarna kuning tersebut
Hingga suatu hari, pohon mangga itu mati
Bahkan tak mungkin bisa untuk tumbuh lagi
Jelas hal tersebut membuat dirinya sangat sedih, dan merasa akan hilang kebahagiannya
Beberapa hari setelah itu pohon apelnya berbuah banyak
Salma yang kemarin-kemarin sangat mengabaikan pohon apel ini, kini perlahan dia menghampiri pohon tersebut, terus mendekatinya hingga berjarak kira-kira satu meter di depannya
Dipandanginya buah-buah yang berwarna merah tersebut
Salma sebenernya ngerti, kalo buah apel juga segar dan menyehatkan, tapi menurutnya, mangga jauh lebih nikmat dari apel
Awalnya memang nggak rela, tapi akhirnya Salma mencoba satu buah apel
Setelah memakan habis satu buah apel,
Salma pun yakin, meskipun gak semanis mangga, tapi kebahagiaannya dengan mangga akan bisa tergantikan dengan buah apel
Gw ngerasa hidup ini nggak jauh beda sama cerita Salma tadi
Apalagi gw tinggal di kota yang sangat rawan dengan pergantian, datang dan pergi
Namanya juga kota pelajar, banyak banget pendatang disini
Sehingga yang namanya perpisahan nggak bakal bisa terelakkan
Beberapa bulan ini gw ngerasain banget kehilangan sahabat-sahabat gw
Ada sahabat gw yang musti pulang ke kota asalnya, karena sudah selesai ‘pekerjaan’ kuliahnya di negeri orang
Ada sahabat yang musti nikah, ada sahabat yang keterima kerja di tempat lain, ada sahabat yang melanjutkan kuliah di tempat lain dll
Sedih pastinya,sampe gw mikir konyol, “Nggak mau punya sahabat ah! Nanti pasti sedih kalo pisah”
Seperti cerita Salma, gw pun seperti ketergantungan dengan beberapa orang
Ketika mereka pergi ,
Gw mirip orang gila di jalanan yang nggak tau mau jalan kemana
Gw disorientasi
Gw kehilangan pegangan
Meskipun teknologi semakin canggih, ngebuat dunia tanpa batas, namun tetep aja beda
Karena itu nggak nyata, menrut gw itu sama aja
Tapi ternyata hidup ini seperti pertandingan sepakbola, bola basket, voli dsb
Selalu ada pengganti untuk pemain yang keluar
Seperti Salma
Masih ada buah apel, untuk menggantikan buah mangga yang sudah gak bisa tumbuh lagi
Hari demi hari gw ketemu sama beberapa orang yang gw yakin, bisa ngebuat gw bahagia lagi
Gw ketemu beberapa orang baru, yang bisa ngebuat gw ngomong “Hidup itu berwarna!” lag
Dan ngebuat gw bisa belajar, bahwa gw nggak harus cemas dengan perpisahan
Karena inilah hidup yang sebenarnya,
Meski gak semanis mangga, tapi ternyata kita gak harus membutuhkan yang manis untuk membuat kita bahagia
Kamis, 20 Agustus 2009
Subtitusi
Diposting oleh
Argadi
di
21.47
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar